Angkat Warisan Sejarah, Mahasiswa Manajemen Dakwah Gelar Seminar “Jejak Pusaka Kesultanan Palembang Darussalam”

(Foto bersama pemateri seminar kebudayaan)

Palembang, Sriwijaya News Online – 

Mahasiswa Kelas 2256 A Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, menggelar seminar kebudayaan bertajuk “Jejak Pusaka Kesultanan Palembang Darussalam yang Masih Tersisa” pada Sabtu (1/6/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Lobby Utama Transmart Mall, Kota Palembang, dan diikuti oleh lebih dari 300 peserta.


Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Sultan Mahmud Badaruddin IV Jayo Wikramo RM Fauwwaz Diradja, S.H., M.Kn., serta konten kreator lokal yang dikenal dengan nama Mang Dayat atau Hidayatul Fikri.

(Foto kedua pemateri seminar kebudayaan)

Dalam sesi pemaparannya, Sultan Fauwwaz menyoroti pentingnya pelestarian pusaka Kesultanan Palembang sebagai bagian dari identitas budaya dan sejarah masyarakat. Ia menyampaikan bahwa masih banyak warisan Kesultanan yang tersebar di Palembang, namun belum sepenuhnya dipahami maupun dijaga oleh generasi muda.

(Sultan Mahmud Badaruddin IV Jayo Wikramo RM Fauwwaz Diradja, S.H., M.Kn)

Sementara itu, Mang Dayat memberikan perspektif populer terkait sejarah lokal melalui konten digital dan narasi kreatif. Ia mendorong para peserta untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana memperkenalkan kembali warisan budaya Palembang kepada khalayak luas.

(Pemateri Hidayatul Fikri atau Mang Dayat)

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan II Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Candra Darmawan, M.Hum. Dalam sambutannya, Candra mengapresiasi semangat kolaboratif mahasiswa dalam mengangkat tema sejarah dan budaya di ruang publik.


"Upaya seperti ini penting agar sejarah tidak hanya menjadi bahan bacaan, tetapi juga menjadi bagian dari kesadaran kolektif masyarakat," ujarnya.


Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara mahasiswa dan Komunitas Pecinta Sejarah UIN Raden Fatah Palembang. Ketua pelaksana, M. Rafid Ihsan Tobing, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bentuk nyata keterlibatan mahasiswa dalam isu kebudayaan lokal.

(Foto peserta Seminar Kebudayaan)

“Seminar ini tidak hanya sebagai tugas akademik, tapi juga bentuk kontribusi kami dalam menghidupkan kembali ingatan sejarah kota ini,” kata Rafid.

Dosen pengampu mata kuliah, Tiara Eliza, M.Pd., turut mendampingi jalannya kegiatan dan menilai seminar ini sebagai ruang edukatif yang relevan dengan konteks kekinian.

(Foto kedua pemateri bersama ketua pelaksana Seminar Kebudayaan)

Kegiatan ini turut didukung oleh PT Bukit Asam dan Bank Sumsel Babel sebagai sponsor utama. Kehadiran dua institusi ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan institusi keuangan dalam mendukung upaya pelestarian sejarah dan budaya lokal.

(Alv/Red)

Diberdayakan oleh Blogger.